Memahami Konsep Gerakan sosial
Membahas suatu konsep seperti gerakan sosial, tentu
perlu di mulai dengan kejelasan konsep tersebut sehingga dapat diperoleh
batasan dan koridor yang dimaksud dari konsep tersebut.
Beberapa sosiolog menyebut gerakan sosial sebagai
suatu bentuk dari tindakan kolektif (collective
Action) daripada bentuk perilaku kolektif (collective behavior).
Tindakan kolektif dedefinisikan sebagai setiap
tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan status, kekuasaan, atau pengaruh
dari seluruh kelompok, bukan untuk seorang atau beberapa orang. Inti dari
konsep tindakan kolektif adalah adanya kepentingan umum atau kepentingan
bersama (public goods) yang diusung
di antara kelompok. Suatu tindakan dikatakan terjadi ketika individu melekatkan
makna subjektif dalam tindakan mereka. Kondisi seperti ini tidak muncul dalam
konteks perilaku kolektif (collective
behavior).
Gerakan sosial dari bentuk perilaku kolektif dapat
dilihat dari tiga aspek:
a.
Aspek Pengorganisasian (Organized).
Gerakan sosial (social
movements) adalah suatu aktivitas yang terorganisir, sementara suatu
perilaku kolektif (collective behavior)
pada umumnya muncul atau terjadi tidak terorganisir. Misalnya, para partisipan
suatu kerusuhan (riot participants)
mungkin saja diantara mereka melakukan kerjasama untuk jangka waktu yang
singkat dalam suatu waktu tertentu, namun keterlibatan partisipan dalam
peristiwa kerusuhan tersebut bersifat bebas, sementara, dan bukan merupakan
kejadian yang secara hati-hati diorganisir.
b.
Aspek Pertimbangan (Deliberate)
Suatu gerakan sosial (social movements) juga terjadi
karena adanya pertimbangan. Sebagian besar peristiwa perilaku kolektif
(collective behavior) terjadi tanpa adanya perencanaan apapun dari mereka
menyangkut waktunya. Sementara gerakan sosial (social movements), secara
intensif sengaja dimunculkan dan para partisipan secara hati-hati memutuskan
apakah ikut atau tidak ikut terlibat dalam suatu gerakan
c.
Aspek Daya Tahan (Enduring).
Aksi Gerakan sosial (social movement) pada umumnya
bertahan dalam waktu yang cukup lama (long-lasting) atau memiliki daya tahan
(enduring). Sementara, suatu perilaku kolektif (collective behavior) terjadi
dalam waktu yang sangat singkat. Misalnya, suatu kerusuhan (riots) mungkin
terjadi hanya beberapa menit, beberapa jam, atau beberapa hari saja; suatu fads
(demam mode; fashion) mungkin terjadi untuk beberapa bulan saja. Sementara,
aksi gerakan sosial (social movements) eksis untuk beberapa tahun atau bahkan
beberapa decade.
Macionis seorang sosiolog Amerika menyatakan bahwa social movement adalah aktivitas yang
diorganisasikan yang ditujukan untuk mendorong atau menghambat suatu perubahan
sosial (encourages or discourages social change). Dari definisi gerakan sosial
sebagaimana yang dikemukakan Macionis tersebut, maka dapat digarisbawahi dua
hal ciri utama dari gerakan sosial, yakni: adanya aktivitas yang diorganisir
dan adanya tujuan yang berkaitan dengan suatu perubahan sosial.
Daftar
Pustaka
Macionis,
John J. 1999. Sociology. New Jersey: Prentice Hall.
Belum ada Komentar untuk "Memahami Konsep Gerakan sosial"
Posting Komentar