Kenapa Ada Bahasa?

Bahasa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dan mengikuti di dalam setiap pekerjaannya. Mulai saat bangun tidur pagi-pagi sampai larut malam waktu ia beristirahat, manusia tidak lepasnya memakai bahasa, bahkan pada waktu tidurpun tidak jarang ia “memakai bahasanya”.

Pada waktu manusia diam (kelihatan tidak berbicara), pada hakikatnya ia masih juga memakai bahasa, karena bahasa merupakan sarana yang digunakan orang untuk membentuk pikiran dan mengungkapkan perasaan, kemauan dari tindakan-tindakannya, sarana yang dipakai orang untuk mempengaruhi dan dipengaruhi; dan bahasa juga merupakan tanda yang jelas dari kepribadian seseorang, yang baik maupun yang buruk; tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa; tanda yang jelas dari budi pekerti seseorang.

Dari pembicaraan seseorang, kita dapat memahami tidak hanya keinginannya, pendidikannya, pergaulannya, kebudayaannya, kebiasaannya dan lain sebagainya. Itulah pentingnya Bahasa bagi kehidupan manusia.

Bahasa menurut pandangan Todd (2000) diartikan sebagai berikut: Bahasa memiliki ciri-ciri yang sama dalam beberapa hal. Pertama, semua bahasa mempunyai “sumber yang sama” yaitu kelompok masyarakat pemakai bahasa (the group of community of language user); kedua, semua bahasa mempunyai “tujuan yang sama” yaitu sebagai sarana untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan sikap seseorang; ketiga, semua bahasa mempergunakan “medium yang sama” yaitu bunyi bahasa (language sound).

Sedangkan menurut pandangan Lim Kiat Boey (1975) mengenai bahasa bahwa bahasa berbeda antara satu dengan yang lainnya dalam hal struktur yaitu sistem atau aturan-aturan dan kaidah-kaidah yang dipergunakannya. Artinya bahwa bahasa-bahasa di dunia ini mempunyai sistemnya sendiri-sendiri, yakni sistem lambang bunyi tersebut bersifat arbitrer (arbitrary) artinya adalah bahwa hubungan antara konsep dan lambang bunyi bahasa tidak selalu dapat dijelaskan secara logis karena hanya berdasarkan atas persetujuan (kesepakatan) bersama (social convention) antara anggota masyarakat pemakai bahasa tersebut (Fromkin, et-al, 1999).

Misalnya orang Indonesia menyebut tumbuhan yang berbatang keras, besar dan berdaun dengan sebutan [pohon], orang Inggris menyebutnya dengan sebutan [tree], orang Arab menyebutnya dengan sebutan [sajaroh], orang Sunda menyebutnya [tangkal] dan orang Jawa menyebutnya dengan sebutan [uwit atau wiwitan]. Karena perbedaan-perbedaan dalam sistem inilah maka bahasa itu merupakan sesuatu yang unik dan harus dipelajari.

Dan disebabkan bahasa itu dalam beberapa hal mempunyai ciri-ciri yang sama, maka bahasa itu dapat dipelajari oleh siapapun. Artinya meskipun sebuah bahasa itu mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namun karena bahasa itu digunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar belakang Sosial dan kebiasaan yang berbeda.

Maka bahasa itu bervariasi baik dalam tataran fonologis, morfologis, sintaksis maupun pada tataran leksikon (Abdul Chaer & Leonie Agustina, 2005). Oleh karena bahasa berfungsi sebagai alat untuk menyatakan perasaan, pengalaman dan pendapat seseorang mengenai dunia yang ditinggalinya, maka melalui bahasa inilah manusia mampu mengungkap rahasia alam, menaklukkannya dan menyususn ilmu pengetahuan serta membangun kebudayaan.

Berdasarkan penjelasan mengenai bahasa seperti telah diuraikan di atas menunjukkan betapa eratnya hubungan antara bahasa dengan kehidupan manusia. Bahasa tidak hanya merupakan sarana kemanusiaan, tetapi bahasa juga memberikan suatu kesiap-siagaan intelektual dan lebih memungkinkan pencapaian-pencapaian sosial (Chauchard, 1983).

Kesiap-siagaan intelektual merupakan suatu sikap manusia yang dipakai sebagai titik tolak bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan pencapaian sosial adalah hasil yang diperoleh dalam kehidupan masyarakat dan dalam lingkup kehidupan. Semakin tinggi perkembangan bahasa suatu masyarakat, semakin besar pula hasil yang diperoleh, berarti semakin tinggi pula nilai kebudayaan masyarakat yang bersangkutan.

Karena bahasa merupakan bagian dari kebudayaan, maka bahasa mengelompokkan antara dunia alamiah dan dunia budaya dalam cara-cara yang bermanfaat. Bahasa merupakan sistem pengelompokkan yang dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana mempelajari kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai budaya, sistem pengelompokkan merupakan kesepakatan sosial.

Sumber: Huriyah Saleh dalam Bahasa dan Gender dalam Keragaman Pemahaman

Belum ada Komentar untuk "Kenapa Ada Bahasa?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel